Perihal Malam
Mengira
adalah kira dari mu tentang remang bulan
Sebuah
alasan bukan lagi satu-satunya cahaya
suci pada malam
Sejak
mata bertemu, mengenal lewat kata dan berlalu tanpa perantara
Kibasan pelan oleh angin mencumbui
malam semakin pekat dengan maksud tak terungkap
Dari senyum yang kau curi, kau
bahkan menyembunyikan dalam tikaman pujian
Belatimu setiap hari terasah rayuan
cinta penuh ilusi
Titik pertemuan seperti tersimpul
mati dalam tahta penakluk jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar